Kamis, 10 April 2008

Pendidikan Hidup Sehat Bagi Anak (PHSBA)



LATAR BELAKANG


Hidup sehat merupakan dambaan semua orang. Dengan kondisi yang sehat aktivitas kita untuk menunjang kehidupan seperti: makan, minum, bermain, belajar, bekerja, berbuat sesuatu untuk keluarga, masyarakat bahkan bangsa akan dapat kita wujudkan.


Sangat disayangkan bahwa kemiskinan seringkali memaksa hidup dalam lingkungan yang tidak sehat. Rumah petak, fasilitas air bersih dan MCK yang tidak layak, Sampah bertebaran dimana-mana, jalanan becek dan saluran air kotor, macet atau bahkan tidak ada. Kemiskinan diperkotaan diperparah dengan ketidakpedulian masyarakat terhadap kebersihan.


Pola hidup dan lingkungan yang sehat akan dapat menekan dampak-dampak negatif tersebut. Pola hidup sehat adalah sebuah budaya yang perlu ditanamkan sejak dini. Anak adalah penentu masa depan bangsa. Anak adalah kader guna mempertahankan pola hidup sehat di lingkungannya.


Suatu harapan ketika budaya sudah tertanam maka menjaga kesehatan akan menjadi pilihan hidup walaupun permasalahan ekonomi, pendidikan dan budaya lain menjadi tantangannya. Permasalahannya untuk seorang anak, budaya tidak dapat disampaikan hanya dengan mengandalkan pendidikan formal tetapi diperlukan banyak latihan (anak bisa karena biasa).


Hal ini menjadi perhatian LANSKAP yang selanjutnya bekerjasama dengan BEM Fakultas Agama Islam UNIS Tangerang terpanggil untuk menyelenggarakan program Pendidikan Hidup Sehat Bagi Anak. Program PHSBA diselenggarakan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Melalui program ini, anak-anak akan digalang menjadi satu barisan kader cinta lingkungan sehat. Pendekatan interaktif, variatif dan inovatif dikembangkan dalam implementasinya.


PHSBA 2006


Kegiatan perdana dilakukan di Kelurahan Keroncong Kec. Jatiuwung, Kota Tangerang. Program yang berlangsung selama 3 Bulan ini diikuti oleh sekitar 100 anak dengan kisaran usia antara 5 hingga 12 Tahun. Materi pendidikan yang diberikan adalah beberapa program edukasi yang mencakup: Kampanye, Pelatihan, Pemeriksaaan kesehatan anak, dan Aksi anak.


Tujuan utama yang ingin dicapai dari program perdana ini adalah membimbing dan mengarahan anak agar dapat menerapkan pola hidup sehat secara mandiri. Disamping itu, kegiatan ini juga lebih dimaksudkan untuk membangun kesadaran anak-anak agar lebih peduli pada masalah kesehatan diri dan lingkungan sehingga tumbuh dan berkembang semangat untuk menjaga ketahanan hidup sehat disekitarnya.


Dalam kegiatan ini anak-anak diajarkan tentang hal-hal sederhana yang berkait dengan keseharian mereka, antara lain: Cara menggosok dan merawat gigi yang benar, Cara mandi yang bersih, pentingnya mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, membiasakan makan makanan yang sehat dan tidak jajan sembarangan. Disamping itu, anak juga diajarkan bagaimana mengambil langkah pertama jika mereka terserang suatu penyakit. Pada akhir kegiatan, anak-anak diajarkan untuk mengenal dan mencintai lingkungan melalui kegiatan outbond.


PHSBA 2007


Setelah sukses dengan Program PHSBA 2006, LANSKAP bersama BEM-FAI UNIS Tangerang kembali mempersiapkan program serupa dengan konsep dan sasaran yang lebih dikembangkan. Beberapa hal dari kegiatan tahun lalu dievaluasi dan dikaji kembali, hal ini dimaksudkan agar program tahun ini lebih mengena pada sasaran dan substansi kegiatan.


Setelah melakukan survey di beberapa lokasi, maka Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Tangerang terpilih menjadi sasaran kegiatan PHSBA kali ini. Jika tahun lalu kegiatan dilakukan dilingkungan pemukiman warga yang berstatus menetap, tahun ini tim memilih lokasi yang menjadi pemukiman masyarakat yang bersifat nomadem.


Kawasan pinggiran rel kereta api tanah tinggi merupakan pemukiman padat yang rata-rata dihuni oleh masyarakat berpenghasilan menengah kebawah. Lingkungan kumuh yang rata-rata terdiri dari rumah petak ini dihuni oleh ratusan keluarga yang berprofesi sebagai Pedagang, pengamen, dan keluarga pengemis jalanan.


Sasaran kegiatan pun dikembangkan dari hanya sekedar memberikan pemahaman tentang pola hidup sehat menjadi upaya peningkatan partisipasi dan peran aktif anak-anak dalam proses pemeliharaan kesehatan lingkungan dan masyarakat. Jiak tahun lalu kegiatan ini dilakukan hanya oleh relawan LANSKAP dan BEM-FAI UNIS, maka kali ini tim juga berupaya melibatkan Pemkot Tangerang dan unsur Tokoh masyarakat. Masing-masing pihak diupayakan untuk memberikan kontribusi yang optimal.


Anak akan dibuat dalam beberapa kelompok, dibangkitkan semangatnya untuk menjadi pahlawan di lingkungannya yang bertugas mengusir musuh-musuh kesehatan, dibina dan dikompetisikan serta dideklarasikan kesatuan kelompoknya.


Disamping memperluas target dan sasaran, metodologi PHSBA kali ini juga dikembangkan dengan menambahkan metode Team Building dan Achieving Motivation Training (AMT) yang berisi: permainan, jumpa tokoh, diskusi, pertunjukan drama, dongeng, sulap, badut, film edukasi, Aksi bersih-bersih lingkungan, perlomboan dan pembentukan Barisan Anak Cinta Kesehatan.


Materi yang disampaikan juga ditambah dengan: Manfaat menjaga kebersihan, Hemat air, Buang sampah ditempatnya, Jangan banyak bikin sampah, Kreatif dengan sampah, Kerja bakti bersih-bersih, dan Kampanye hidup sehat. Kondisi psikologis anak dan daya tangkap terhadap edukasi juga diperhatikan.


Kegiatan dilakukan setiap hari sabtu dan minggu selama 4 bulan. Edukasi yang diberikan bersifat cair, tidak monoton dan dilakukan indoor/outdoor. Setelah berjalan selama lebih dari 4 Bulan, ternyata program ini mendapat respon positif dari jajaran Pemkot Tangerang. Hal ini terlihat dari antusiasme Asda I Pemkot yang berkenan hadir menutup kegiatan PHSBA 2007. Dalam acara penutupan yang digelar di aula Puskesmas Tanah Tinggi ini, Dinkes Pemkot Tangerang juga memberikan pemeriksaan dan pengobatan secara Cuma-Cuma kepada anak-anak peserta PHSBA.


Untuk memastikan keberhasilan program maka selama Program berlangsung dan satu tahun paska program akan dilakukan pendampingan, kunjungan ke rumah peserta program, monitoring dan evaluasi. Laporan dibuat secara periodik dan disosialisasikan kepada semua pihak terkait. Respon balik akan menjadi landasan perbaikan implementasi periode berikutnya.


PENUTUP


Akhirnya kami hanya berusaha agar program ini dapat terwujud sesuai harapan, selebihnya menjadi solusi yang terbaik dalam penyelesaian masalah-masalah kesehatan yang sedang dihadapi, namun perjuangan ini akan berhasil ketika peran serta kepedulian semua elemen baik masyarakat, pemerintah, dan Donor maupun sponsor bersatu padu saling bantu sesuai koridornya masing-masing.


Mudah-mudahan perjuangan kita semua di tulis dalam tinta emas sejarah yang akan dikenang sepanjang masa dalam perubahan masyarakat, bangsa dan Negara yang lebih makmur, mandiri, adil dan sejahtera.

Halaman Depan | Kegiatan Lain