LATAR BELAKANG
Salah satu penyebab buruknya kualitas Pelayanan Publik adalah kecenderungan masyarakat yang mempertahankan sikap nrima (pasrah) atas apapun yang diberikan oleh pemerintah sehingga berdampak pada tumpulnya sikap kritis masyarakat. Hal tersebut mendorong LANSKAP berupaya mempertajam kritisme masyarakat terhadap hak-haknya atas pelayanan publik yang layak, murah dan berkualitas. Bersama BEM-FAI UNIS Tangerang dan YAPPIKA LIFE (Yappika Mobile Library & Cafe), LANSKAP menggelar rangkaian Road Show Kampanye Pelayanan Publik.
Sebenarnya keinginan untuk mensosialisasikan Pelayanan Publik terhadap masyarakat sudah menjadi agenda LANSKAP sejak awal didirikan. Hanya saja faktor keterbatasan anggaran yang membuat rencana tersebut selalu urung dilakukan. Maklum saja, kegiatan sosialisasi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga LANSKAP berupaya mencari partner yang dapat mensupport rencana tersebut.
Selama berbulan-bulan Deputi Direktur LANSKAP, Yudi Nur Supriadi berupaya melobi sana-sini untuk mendapatkan peluang-peluang kerjasama. Usaha ini pun akhirnya tak sia-sia. YAPPIKA, sebuah LSM Internasional yang sedang mempromosikan program YAPPIKA LIFE (Yappika Mobile Library and Cafe) berminat menggelar rangkaian program sosialisasi Pelayanan Publik di Tangerang dan bersedia menggandeng BEM-FAI UNIS dan LANSKAP untuk merealisasikannya.
Kesepakatan pun dibuat, YAPPIKA LIFE menyediakan fasilitas promo berupa kendaraan yang dirancang serbaguna dimana didalamnya berisi Sound System, 2 Unit TV Layar Lebar, Tenda & Kursi, Perpustakaan serta dilengkapi pula dengan fasilitas internet gratis. BEM-FAI yang memiliki banyak relawan bertugas mencari lokasi sosialisasi sekaligus bertindak selaku Organizing Committe, sedangkan LANSKAP diberi kewenangan untuk menyediakan materi kampanye sekaligus menyampaikannya pada publik yang dikunjungi.
KEGIATAN PERDANA
Launching kampanye perdana dimulai di Kampus UNIS Tangerang tanggal 19 November 2007. Acara diisi dengan Diskusi Pelayanan Publik bertema “Mempertegas komitmen kebersamaan untuk mewujudkan pelayanan publik yang adil menuju masyarakat yang berkesejahteraan”. Acara yang dibuka langsung oleh Rektor UNIS, Prof. DR. H. Nana Suryana, M.Si ini menghadirkan narasumber diantaranya: Anggota DPRD Kota Tangerang, Manager Jaringan & Advokasi YAPPIKA, Ajeng K. Ningrum serta Direktur Eksekutif LANSKAP, Gatot Yan S.
Dalam paparannya, anggota DPRD Kota Tangerang menyampaikan bahwa legislatif dan eksekutif Kota Tangerang terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, khususnya bidang pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan program pembangunan 100 sekolah serta pengalokasian APBD sebesar hampir 20% untuk sektor pendidikan. Disamping itu Pemkot Tangerang juga tengah menambah jumlah Rumah Sakit yang dapat dijadikan rujukan bagi pelayanan kesehatan gratis.
Manajer Jaringan & Advokasi YAPPIKA, Ajeng K. Ningrum memberikan pemahaman kepada mahasiswa akan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut Ajeng, Mahasiswa adalah aset intelektual yang dapat menjadi motor terhadap munculnya gerakan-gerakan masyarakat sipil untuk mendorong terjadinya perubahan yang lebih nyata dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Sementara Direktur Eksekutif LANSKAP, Gatot Yan. S dalam testimoni nya lebih banyak mengkritisi sikap pemerintah yang terkesan ‘seadanya’ dan tidak serius dalam memberikan pelayanan publik. Dengan nada menyindir Gatot mencontohkan, niat baik Pemkot Tangerang membangun ratusan sekolah tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas mutu pendidikan, bahkan mutu bangunan juga kurang diperhatikan sehingga banyak sekolah yang baru dibangun sudah mengalami kerusakan. “Ini kan sama saja menghamburkan uang rakyat” demikian sindir Gatot.
Sedangkan pelayanan kesehatan gratis bagi rakyat miskin juga dinilai masih sangat berbelit-belit secara prosedural. Untuk mendapatkan pelayanan Rumah Sakit secara gratis, menurut Gatot seseorang harus meminta rekomendasi dari beberapa instansi dulu, dan dalam proses tersebut tidak jarang harus ada biaya yang dikeluarkan. “Jadi pelayanan ini tidak benar-benar gratis kan?” singgung Gatot.
Kedepan Gatot berharap, disamping berupaya memenuhi aspek pelayanan publik, pemerintah juga harus membenahi manajemen pelayanan, khususnya memangkas birokrasi yang terlalu panjang dan bertele-tele. “Mekanisme pelayanan yang cenderung berbelit-belit bukan hanya mempengaruhi kualitas layanan namun juga membuka peluang bagi terjadinya korupsi dan pungutan liar” tandas Gatot.
Selain diisi dengan diskusi, di acara ini juga digelar bazaar buku murah terbitan YAPPIKA Jakarta. Sementara disudut lain kendaraan serbaguna ini, beberapa mahasiswa ada yang asyik membaca buku di perpustakaan mini dan ada pula yang bergerombol menikmati akses internet gratis.
PUTARAN BERIKUTNYA
Setelah sukses mengelar acara di Kampus UNIS, kampanye Pelayanan Publik dilanjutkan dengan mengunjungi beberapa titik lokasi yang sudah ditentukan. Pada putaran kedua, rombongan road show menggelar kampanye di halaman Sport Club Perumahan Citra Raya, Cikupa tanggal 23 November 2007. pada Kampanye kali, Presiden BEM-FAI, Siswanto yang bertindak selaku Ketua OC sengaja mengundang siswa-siswi SMA yang ada disekitar lokasi kegiatan.
Putaran ketiga Kampanye Pelayanan Publik dilakukan dihalaman Kantor Kecamatan Sindang Jaya tanggal 24 November 2007. Kali ini kegiatan sosialisasi diikuti oleh para pengurus Karang Taruna tingkat Desa se-Kecamatan setempat. Setelah menggelar beberapa putaran seperti di Yayasan As-syukriah dan SD Negeri Cipete, Kota Tangerang, Program Kampanye & Sosialisasi Pelayanan Publik ini diakhiri tanggal 12 Desember 2007 di perkampungan nelayan Desa Surya Bahari Kec. Pakuhaji, Tangerang. Pada acara terakhir ini, Tim OC lebih banyak menyuguhkan hiburan kepada anak-anak nelayan berupa berbagai perlombaan menarik.
Malam harinya acara diisi dengan pemutaran film “Denias, senandung diatas awan”. Kendati sempat diguyur hujan, para anak nelayan ini sangat antusias menyaksikan pemutaran film tersebut. Manajer PR & Kampanye YAPPIKA, Cecep Ajid Bustomi dalam sambutan penutupnya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh masyarakat Tangerang yang telah mengikuti rangkaian sosialisasi YAPPIKA ini. Tak lupa Cecep juga memberikan apresiasinya pada BEM-FAI dan LANSKAP atas upayanya membangun gerakan civil society di Tangerang.
Pada kesempatan penutupan ini juga dilakukan evaluasi dari rangkaian kegiatan kerjasama ini. Kendati disana-sini masih terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan, secara umum, baik YAPPIKA, BEM-FAI maupun LANSKAP menilai rangkaian kampanye & sosialisasi ini berjalan sukses. Masing-masing pihak berharap semoga kedepan kerjasama ini dapat terjalin lagi dalam kegiatan lainnya.